Semakin Kota Semakin Desa

Kesal, capek, marah, saat melintasi jalan Desa Amansari. Jalan yang sedianya telah diaspal, kini rusak parah, bahkan sulit menemukan jalan yang rata disini. Sepanjang jalan penuh dengan lubang, terlebih saat hujan tiba, jalan menjadi becek. Jalan sepanjang kurang lebih 2km ini adalah jalan utama yang sering dilewati para pengendara untuk menuju Kota Serbalawan atau sebaliknya, dari Serbalawan menuju Desa-desa lain disekitar.


Dari segi perekonomian, Desa Amansari termasuk cukup maju jika dibandingkan dengan desa-desa yang ada di sekitarnya. Namun sangat disayangkan, kemajuan tersebut tidak dibarengi dengan fasilitas jalan yang memadai. Pemerintah tidak perduli? Benar. Namun, dalam permasalahan ini tidak sepenuhnya salah pemerintah. Karena sebenarnya masyarakat juga tidak peduli. Masyarakat harusnya juga ikut berperan demi kemajuan desanya. Tidak hanya berpikir demi kemajuan dirinya sendiri.


Hal yang menyebalkan dan membuat kesal adalah saat kita melintasi Jalan Amansari dan melihat sisi kanan atau kiri jalan, tidak ada saluran air yang berfungsi. Sepanjang jalan, saluran airnya tertutup, bahkan bisa dikatakan tidak ada saluran air disini. Tertutup oleh sampah, rerumpupan, pohon, dan bahkan ada warga yang sengaja menanam keladi di saluran air. Diulang, ada warga yang dengan sengaja menanam keladi di saluran air. Wujud keegoisan dan kebobrokan bangsa Indonesia.


Jika dibandingkan dengan Desa Padang Mainu, yaitu desa yang berada tidak jauh dari Desa Amansari, sungguh berbanding terbalik. Padahal, Desa Padang Mainu tidak semaju Desa Amansari. Jalan di Padang Mainu belum sepenuhnya diaspal, hanya sebagian saja. Namun, karena kepedulian warganya, sehingga jalan di Padang Mainu cukup bagus meskipun tidak diaspal, saluran air juga lancar. Tidak jarang warga Padang Mainu bergotong royong untuk membersihkan saluran air atau memperbaiki jalan.


Kita telah diberikan Allah swt. tubuh, rambut, mata, telinga dll. Haruskah Allah swt. yang memandikan kita? Menyisir rambut kita?

Kita juga telah dibiayai orang tua kita untuk sekolah, haruskah orang tua yang mengerjakan tugas-tugas sekolah kita?

Begitu juga dengan Pemerintah, mereka telah membangun jembatan, jalan, dan fasilitas umum lainya. Paling tidak, kita bisa merawat, menjaga fasilitas yang telah tersedia tersebut.


Semoga masyarakat lebih peduli, tidak hanya berpikir demi kemajuan dirinya, tetapi juga peduli dengan kemajuan sekitar, peduli dengan fasilitas umum yang ada. Sendiri atau bergotong royong untuk menjaga dan merawat fasilitas yang telah diberikan untuk kita.


Published with Blogger-droid v2.0.4

8 Response to "Semakin Kota Semakin Desa"

Anonim mengatakan...

sangat setuju bro...!
setiap saya pulkam (kampung saya padang mainu), kalau sudah memasuki desa amansari (yg sempat saya tinggali)rasanya pegal semua badan, jd malas lewat jln ini, mending berputar ke desa tetangga dari dolok merawan, dulu waktu saya tinggal di lorong 4 desa amansari, saya selalu merawat parit didepan rumah saya, meskipun di sebelahnya tidak terawat.
masyarakat memang mudah sekali menyalahkan pemerintah tanpa bahu membahu membangun negeri
by Taufiq Saleh

Hadi Fermana mengatakan...

Iya masbro, padahal amansari lebih maju dari kampung padang mainu,.. Tapi pada egois gitu,. Parahnya masbro, ada yg nanam lompong, sengaja pulak tuh, pas lewat malam pernah q cabutin, tp ga bisa, cuma dapet daonya aja.., hahaha..,

Hadi Fermana mengatakan...

Iya masbro, padahal amansari lebih maju dari kampung padang mainu,.. Tapi pada egois gitu,. Parahnya masbro, ada yg nanam lompong, sengaja pulak tuh, pas lewat malam pernah q cabutin, tp ga bisa, cuma dapet daonya aja.., hahaha..,

Hadi Fermana mengatakan...

Informasi tambahan,.
Desa Amansari dan Desa Padang Mainu adalah Desa yang terletak di Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Foto diatas adalah foto jalan di Padang Mainu.
Di Kabupaten Simalungun, sebutan Desa telah berganti dengan sebutan Nagori, yang bermakna sama, yaitu Desa.

Ari Winata mengatakan...

Wokeh mas bro,, maju terus kampung kita, yg baik dipertahankan & yg buruk dibuang,,
seharusnya memang di Amansari lebih bagus jalannya, jadi image kampung kita bisa lebih baik dimata orang2/pendatang yang mau ke daerah kampung kita melewati Amansari.. Jangan nanti timbul anekdot begini "jalan Amansari yg deket kota Serbelawan saja seperti ini, apalagi jalan kampung-kampung di dalamnya sana(Purwosari & Padang Mainu), pasti lebih hancur dari sini"...
Mudah-mudahan artikelnya dibaca segenap warga Amansari & Padang Mainu....

Hadi Fermana mengatakan...

Thanks bro,.. Moga aja mereka juga baca, udah q share linknya di FB grup amansari, moga makin peduli, maju Indonesia.

Anonim mengatakan...

mantap bro

Anonim mengatakan...

maklum aja bro pejabatnya mata duitan

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes